Jumat (17/2) pagi. Komite SMA IT Al Irsyad Purwokerto memasak dan membagikan 1.000 mendoan gratis kepada para peserta dan pengunjung pameran ilmiah siswa. Aksi sosial yang unik ini turut meramaikan perhelatan final lomba karya ilmiah nasional bertajuk Al Irsyad Forum of Research and Experiment (Airforce) FAIR 2023, di halaman sport center sekolah unggulan kabupaten ini.
“Tujuannya sederhana, kami ingin mengenalkan mendoan sebagai makanan khas dari Purwokerto kepada pengunjung dan peserta lomba yang sebagian di antaranya berasal dari luar kota,” terang Dr. Sutarmin, ketua komite sekolah.
“Alhamdulillah info 1.000 mendoan gratis cepat tersebar di antara peserta dan pengunjung, jadi stan komite ramai sejak tadi pagi,” tambahnya.
“Semua mendoan ini dimasak sendiri oleh para ibu-ibu komite sekolah, mereka tampak tidak kalah semangat dengan para peserta lomba yang sudah standby di stand pameran sejak pagi,” tambah Dr. Sutarmin senang.
“Kami juga mengantarkan satu paket mendoan siap santap untuk para peserta lomba yang sedang menjaga pameran ilmiah, juga kami kirim untuk para juri lomba yang juga berasal dari luar daerah. Tampaknya mereka merasa surpraise dan tentu menggembirakan bagi kami karena mereka doyan mendoan khas Purwokerto,” lanjut Dr. Sutarmin.
Menurutnya, jumlah peserta dan pengunjung cukup ramai. “Banyak di antara mereka berasal dari luar daerah, ada dari Ponorogo, Lamongan, Temanggung, Cilacap, Jetis, Jepara, Bogor, Bantul, Sidoarjo, Bojonegoro, dan yang terjauh dari Makassar. Mereka tentu menjadi tamu bagi sekolah dan Purwokerto secara umum. Sehingga sangat pas untuk kita kenalkan dengan salah satu makanan yang enak dari kota ini,” lanjutnya.
“Enak mendoannya,” kata Artalita MF, siswi peserta lomba dari SMP N 5 Bojonegoro. “Memang bagi kami dari Jawa Timur enggak biasa makan gorengan yang tepungnya lembek seperti ini,” tambahnya. Artalita bahkan sudah mencicipi mendoan sejak stan komite dibuka sehari sebelumnya. “Kemarin pas hari pertama sudah ke stan mendoan,” katanya tersipu malu.
Mengenalkan Keramahan Purwokerto
Selain mendoan, stan komite juga mengenalkan makanan khas lainnya, seperti getuk goreng, klanting, sampai nopia. Kehadiran stan ini menjadi bagian yang berbeda yang mencerahkan suasana lomba karya ilmiah siswa tingkat nasional ini.
“Kami berharap, para peserta dapat menikmati suasana lomba sekaligus keramahan warga Purwokerto. Sehingga kunjungan mereka ini akan berkesan dan menjadi kenangan yang baik. Lebih jauh, semoga juga bermanfaat untuk mempopulerkan makanan khas Purwokerto kepada masyarakat secara nasional,” harap Dr. Sutarmin.