Purwokerto – Siswa SMA IT Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto mengikuti kegiatan pembelajaran di luar ruangan (outing class) yang seru dan edukatif dengan mengunjungi PLTA Ketenger, Purwokerto Utara, Banyumas. Kamis, 1 Februari 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran mata pelajaran Geografi untuk kelas XI rumpun D, yang diampu oleh Ustazah Winda Rumbadini.
Outing class bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar baru di luar lingkungan sekolah dan membantu siswa memahami materi secara langsung. Sebelum mengunjungi PLTA, siswa terlebih dahulu mempelajari teori tentang energi terbarukan di kelas.
“PLTA merupakan contoh energi terbarukan yang ramah lingkungan. Sebelumnya, siswa sudah membahas jenis-jenis pembangkit listrik di Indonesia. Outing class ini membantu mereka memahami lebih dalam tentang salah satu jenis energi terbarukan,” jelas Ustazah Winda.
Antusiasme Siswa dan Manfaat Outing Class
Pada awal kegiatan, tampak Bapak Bayu Pribadi Kepala PLTA Ketenger menyambut langsung kedatangan para siswa. Beliau menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk memberikan edukasi tentang cara kerja PLTA dan isu lingkungan.
“Kami senang dengan kedatangan siswa SMA IT Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto. Kegiatan ini membantu kalian memahami bagaimana air berubah menjadi energi listrik. Kita juga perlu meningkatkan kesadaran tentang lingkungan, khususnya pemanasan global dan zero carbon. PLTA adalah salah satu energi terbarukan yang membantu mengurangi emisi gas rumah kaca,” kata Bapak Bayu.
Setelah sambutan, siswa menyimak materi tentang cara kerja PLTA dan berkesempatan untuk tanya jawab. Kemudian, kegiatan berpindah ke ruangan generator untuk melihat langsung proses pembangkitan listrik. Para teknisi menjelaskan tahapan dan cara kerja mesin generator, dan siswa kembali mendapat kesempatan untuk bertanya.
Sepanjang kegiatan, para siswa tampak penuh antusias oleh siswa. Mereka senang bisa belajar secara langsung tentang cara kerja PLTA. Ustazah Winda menuturkan bahwa outing class ini sangat bermanfaat dan tidak membosankan bagi siswa.
“Siswa terlihat antusias saat mendapat penjelasan dari teknisi, terlihat dari banyaknya pertanyaan saat sesi diskusi di ruangan maupun saat tur lapangan di ruang generator,” ujar Ustazah Winda.
Melalui kegiatan ini, diharapkan pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa, menambah wawasan dan pengetahuan mereka, serta memberikan kesempatan untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh di sekolah ke dalam kehidupan nyata.